20 Mata Uang Dengan Nilai Tukar Tertinggi dan Terendah
Dalam dunia keuangan, nilai tukar mata uang menjadi salah satu indikator penting yang mencerminkan kekuatan ekonomi suatu negara. Beberapa mata uang memiliki nilai tukar yang sangat tinggi dibandingkan dengan mata uang lainnya, seperti Dolar AS atau Euro.
Mata uang dengan nilai tukar tinggi sering kali mencerminkan kekuatan ekonomi stabil, dan cadangan sumber daya alam yang besar. Meskipun nilai tukar dapat berfluktuasi, mata uang seperti Dinar Kuwait, Dinar Bahrain, dan Rial Oman tetap menjadi yang teratas di antara yang lainnya.
Nah, berikut ini adalah daftar 20 mata uang dengan nilai tertinggi dan terendah di dunia terhadap Rupiah Indonesia (IDR).
Mata Uang Tertinggi
- Dinar Kuwait (KWD), Rp.51.187
- Dinar Bahrain (BHD), Rp.41.726
- Rial Oman (OMR), Rp.40.942
- Dinar Yordania (JOD), Rp.22.203
- Pound Sterling (GBP), Rp.20.251
- Gibraltar Pound (GIP), Rp.20,251
- Dollar Kepulauan Cayman (KYD), Rp.18.835
- Franc Swiss (CHF), Rp.18.062
- Euro (EUR), Rp.17.283
- Dolar AS (USD), Rp.15.738
Dinar Kuwait dikenal sebagai mata uang dengan nilai tukar tertinggi di dunia. Mata uang ini memiliki kurs senilai Rp.51.187 per satu KWD.
Dinar Bahrain juga merupakan salah satu mata uang dengan nilai tinggi, digunakan di Bahrain. Per satu BHD di hargai senilai Rp.41.726.
Mata uang Oman ini memiliki nilai tukar yang tinggi karena kebijakan moneter dan cadangan minyak. Untuk 1 OMR nya dihargai Rp.40.942
Dinar Yordania cukup kuat meskipun negara ini tidak memiliki sumber daya alam yang besar. Untuk 1 JOD dikisaran Rp.22.203.
Mata uang Inggris ini adalah salah satu yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Per 1GBP nya di kisaran Rp.20.254.
Mata uang ini digunakan di Gibraltar, dan nilainya mengikuti harga Pound Sterling.
Kepulauan Cayman adalah pusat keuangan internasional, yang mendukung nilai tinggi dari mata uangnya. Per 1 KYD senilai Rp.18.835.
Di hargai Rp.18.062, Franc Swiss dianggap sebagai mata uang yang stabil, sering digunakan sebagai safe haven dalam investasi.
Euro adalah mata uang resmi dari banyak negara di Uni Eropa dan merupakan mata uang cadangan global kedua setelah USD. Per Euro saat ini dikisaran Rp.17.283.
Dolar AS adalah mata uang yang paling banyak digunakan dan diperdagangkan di dunia. Untuk satu dollar nya kini dihargai sekitar Rp.15.738.
Mata Uang Terendah
- Rial Iran (IRR), Rp.0,37
- Dong Vietnam (VND), Rp.0,63
- Rupiah Indonesia (IDR), 0,000064/USD
- Franc Guinea (GNF), Rp.1.82
- Laotian Kip (LAK), Rp.0.71
- Som Uzbekistan (UZS), Rp.1.24
- Leone Sierra Leone (SLL), Rp.0.69
- Riel Kamboja (KHR), Rp.3.83
- Shilling Uganda (UGX), Rp.4.21
- Guaraní Paraguay (PYG), Rp.2.07
Mata uang Iran memiliki salah satu nilai tukar terendah terhadap IDR karena sanksi internasional dan inflasi yang tinggi.
Vietnam Dong memiliki nilai tukar yang sangat rendah terhadap IDR, meskipun ekonomi Vietnam tumbuh stabil.
Rupiah Indonesia termasuk mata uang dengan nilai rendah terhadap USD, meski ekonomi Indonesia cukup besar di kawasan Asia Tenggara.
Franc Guinea adalah mata uang yang memiliki nilai tukar rendah karena ketidakstabilan ekonomi dan politik di Guinea.
Kip dari Laos memiliki nilai yang rendah terhadap mata uang global karena faktor ekonomi yang kurang berkembang.
Mata uang Uzbekistan mengalami devaluasi besar-besaran selama beberapa tahun terakhir, membuatnya memiliki nilai tukar rendah.
Leone dari Sierra Leone memiliki nilai rendah akibat ketidakstabilan ekonomi dan krisis di negara tersebut.
Riel adalah mata uang Kamboja yang memiliki nilai tukar rendah, dengan sebagian besar transaksi besar di Kamboja dilakukan dalam dolar AS.
Shilling Uganda memiliki nilai yang rendah terhadap IDR, meskipun ekonomi Uganda berkembang, namun masih tergolong sebagai negara berkembang.
Guaraní juga merupakan mata uang dengan nilai tukar yang rendah, meskipun ekonomi Paraguay relatif stabil.
Mata uang-mata uang memiliki nilai rendah karena berbagai faktor seperti inflasi tinggi, sanksi ekonomi, ketidakstabilan politik, atau kurangnya diversifikasi ekonomi.